Example 728x250
Kesehatan

Seberangi Laut, BKKBN Kalbar Sambangi Warga Pulau Lemukutan Berikan Edukasi Cegah Stunting

×

Seberangi Laut, BKKBN Kalbar Sambangi Warga Pulau Lemukutan Berikan Edukasi Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, BENGKAYANG-Kondisi geografis Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bukan menjadi penghalang untuk terus menggencarkan edukasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) serta percepatan penurunan stunting.

Selain memiliki wilayah perbukitan, Provinsi Kalbar pun mempunyai daerah-daerah pesisir hingga kepulauan yang tersebar dibeberapa kabupaten. Salah satunya Pulau Lemukutan yang berada di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.

Dihuni 1.267 jiwa Pulau Lemukutan menjadi perhatian serius Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalbar untuk disentuh langsung. Lewat sosialisasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting bersama Komisi IX DPR RI.

Menempuh perjalanan menggunakan kapal menyeberangi lautan Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar bahkan turun menyambangi warga Pulau Lemukutan pada Rabu (7/2). Disana ia memberikan langsung edukasi bangga kencana dan pencegahan stunting.

Dihadapan warga Pulau Lemukutan Pintauli mengingatkan ibu-ibu untuk memperhatikan gizi anak mereka masing-masing.

Terutama pada fase 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak-anak harus mendapatkan gizi yang cukup. Hal itu harus menjadi perhatian serius orang tua.

“Untuk mencegah stunting bisa lewat program 1000 HPK, gizi anak-anak harus terpenuhi pada masa 1000 HPK jika terpenuhi maka itu yang menentukan masa depan mereka,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar.

Pintauli pun mengingatkan ibu-ibu untuk memperhatikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang diberikan kepada anak-anak mereka. Ditekankannya MPASI yang diberikan kepada anak harus terkandung gizi yang tepat.

Tiga komponen penting harus mengisi setiap mangkok MPASI. Pertama karbohidrat yang didapatkan dari bubur, lalu kedua protein hewani dari ikan. Ketiga lemak yang didapatkan dari minyak makan, minyak sayur, santan dan margarin.

“Disini (Pulau Lemukutan) banyak potensi ikan laut harusnya tidak ada anak stunting karena ikannya masih segar,” jelasnya.

Diungkapkan Pintauli, berbagai upaya percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan serius dan benar. Selain pemenuhan gizi yang tepat pemberian pola asuh yang baik juga harus menjadi perhatian orang tua. Anak-anak juga harus rutin dibawa ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

“Kita harus mau memberikan pola asuh yang baik kepada anak kita, anak-anak juga harus juga harus mendapatkan ASI ekslusif,” ungkap Pintauli.

Ia mengingatkan para orang tua untuk selalu peka dalam memantau perkembangan anak-anak mereka. Terutama ketika pertumbuhan anak-anak tidak mengalami perubahan atau stagnan bahkan turun harus segera diberikan perhatian serius oleh para orang tua.

“Orang tua harus memahami berat dan tinggi badan anak harus ada pertumbuhan hingga usia dua tahun. Jika berat dan tinggi badan anak stagnan apalagi turun harus menjadi perhatian orang tua,” kata Pintauli.

Dalam kesempatan tersebut Pintauli pun memberikan edukasi perihal penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kepada warga Pulau Lemukutan. Para warga pun bersemangat mendapatkan edukasi penggunaan MKJP seperti MOP dan MOW.

“Terimakasih program sosialisasi ini diterima luar biasa oleh warga Pulau Lemukutan, kami berharap warga dapat menyebar informasi program bangga kencana dan penurunan stunting secara luas,” pungkasnya.

Respon (66)

Komentar ditutup.

error: Content is protected !!