banner 468x60

Tampilkan Rumah Bidayuh di HUT Dekranas, Dekranasda Kalbar Raih Juara II Kategori Stand Terbaik

PONTIANAK – Tampil berbeda, stand Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Barat (Kalbar) pada ajang HUT ke-44 Dekranas yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 15 hingga 18 Mei 2024 menampilkan produk unggulan dan rumah dayak bidayuh.

Dekranasda Kalbar mengukir prestasi predikat sebagai Pemenang II Kategori Stand Terbaik.

banner 468x60

Mereka menampilkan rumah baluk yang merupakan rumah adat dayak bidayuh di Kabupaten Bengkayang, perbatasan Indonesia-Malaysia.

Ketua Dekranasda Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson memboyong stand Dekranasda dari 14 Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat sekaligus pada ajang Peringatan HUT Dekranas ke-44 berbuah manis.

Stand Dekranasda Kalimantan Barat akhirnya dinobatkan sebagai Pemenang Kedua dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk Kategori Dekranasda Provinsi terpaut dari Provinsi Sumsel, dan mengungguli Provinsi Papua Barat.

Windy Prihastari mengaku bersyukur dan bangga karena Stand Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat berhasil mengukir prestasi di kancah nasional.

“Saya sangat bangga dengan capaian ini. Semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk kita semua agar selalu semangat dalam mengeluarkan ide-ide kreatifnya, menjadi motivasi perajin memajukan potensi wastra dan kriya lokal yang berkualitas, demi kemajuan dunia kerajinan di provinsi Kalbar,” ucapnya.

Stand Dekranasda Kalbar juga menampilkan permainan musik tradisional suku dayak yakni sape’ untuk menghibur, serta menarik minat pengunjung yang berbelanja wastra dan produk-produk kerajinan Kalbar (kriya).

Windy menambahkan, capaian ini sebagai bukti nyata keseriusan Dekranasda Kalbar dalam mempromosikan budaya, dan produk kerajinan unggulan daerah kepada masyarakat luas.

“Dengan mempromosikan budaya dan kriya Kalbar pada event nasional ini, kita berharap masyarakat Indonesia tertarik untuk datang langsung ke Kalbar. Selain itu, capaian ini diharapkan makin memotivasi perajin untuk menumbuhkembangkan, memajukan wastra dan kriya Nusantara yang berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan perajin,” paparnya.

Dirinya menambahkan bahwa dengan tampilan stand pameran yang unik bertemakan Rumah Baluk ditambah dengan tampilan seni musik tradisional suku dayak dapat menambah rasa penasaran dan ingin tahu masyarakat akan budaya dan kriya khas Kalimantan Barat.

“Tentunya ini menjadi suatu pertunjukan agar wisatawan tertarik untuk melihat langsung suku dan budaya di Kalbar, sehingga terjadi peningkatan wisatawan dan produk kerajinan unggulan Kalbar juga diminati wisatawan sehingga dapat menggulirkan perekonomian daerah. Gejolak ekonomi global yang sedang berlangsung, menjadi ujian sekaligus peluang untuk meresponnya secara kreatif. Dan keuletan kita untuk menangkap peluang, mengembangkan keterampilan, menjaga kualitas, serta memperluas pemasaran dalam dan luar negeri,” tukasnya.

Respon (20)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *