PONTIANAK – Dalam rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun Bank Indonesia ke-71, diselenggarakan Pekan Sosial Khatulistiwa Bank Indonesia (PESKHABI) 2024 oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar.
Dalam hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, berterima kasih kepada Perwakilan Bank Indonesia Kalbar atas kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian di Kalbar.
“Perwakilan Bank Indonesia Kalbar ini rutin menyajikan pandangannya terhadap dinamika perekonomian, keuangan Pemerintah Daerah, inflasi, kesejahteraan serta prospek perekonomian daerah yang menjadi referensi penting bagi perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan,” ucap Harisson di Halaman Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Selasa 30 Juli 2024.
Dirinya mengatakan bahwa kinerja ekonomi global masih membayangi ketidakpastian perekonomian Kalbar dan memberi tekanan terhadap harga energi dan pangan serta inflasi global yang tinggi dalam mempengaruhi harga komoditi pendorong angka inflasi.
“Walaupun Bank Indonesia memprediksi inflasi Kalbar diperkirakan stabil dan tetap pada rentang target inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy) pada akhir 2024, namun kerja bersama-sama BI merupakan booster bagi Pemerintah Provinsi Kalbar untuk tetap menjaga agar inflasi kita tetap terkendali,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Harisson mengapresiasi pelaksanaan rangkaian peringatan HUT Bank Indonesia ke- 71 yang mengusung tema “Mengoptimalkan Digitalisasi untuk Transformasi Bank Indonesia Bagi Kemajuan Negeri” dibarengi dengan kegiatan sosial.
“Seperti donor darah, renovasi rumah ibadah, sosialisasi kesehatan identifikasi thalassemia serta kunjungan panti asuhan dan rumah sakit penderita thalassemia. Semoga segala upaya dan komitmen BI membarengi Pemerintah Provinsi Kalbar senantiasa berkah dan diridhoi Allah SWT,” ucapnya lagi.
Selain itu, Harisson juga menyambut positif langkah Perwakilan BI Kalbar mengupayakan deteksi dini kanker rahim yang menjadi nomor 1 penyebab kematian wanita.
“Jadi penyakit kanker rahim (serviks) ini semakin cepat kita ketahui secara dini (stadium 1 dan 2) itu dapat disembuhkan, namun jika stadium 3 dan 4 diantara 10 pasien akan mampu bertahan 3 pasien. Untuk itulah diperlukan deteksi dini untuk para wanita/ibu,” tambahnya.