PONTIANAK – Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar, para sahabat, dan masyarakat yang telah menghadiri takziah serta membantu pemakaman abang kandung beliau, almarhum Munhari Ika Putra.
“Saya mewakili keluarga mengucapkan terimakasih atas ucapan dan doa yang diberikan kepada abang kami. Semoga Allah memberikan ridhoNYA untuk kita semua,” ujar Herzaky saat ditemui pada acara doa bersama beberapa waktu lalu di Pontianak.
Herzaky juga menyampaikan terima kasih kepada para tokoh nasional, maupun tokoh-tokoh Kalbar yang ikut menyampaikan belasungkawa dan ucapan duka cita melalui karangan bunga.
Tampak puluhan karangan bunga memadati Gang Pandu, Jalan Adi Sucipto, Kota Pontianak, tempat rumah duka mendiang Munhari Ika Putra berada.
Ada karangan bunga dari Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Berderet-deret beberapa menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, seperti Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Suryanegara, maupun Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN Ossy Dermawan, tampak mengirimkan ucapan duka cita berupa karangan bunga.
Ada pula karangan bunga dari Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota DPR RI Demokrat Guntur Sasono, Badiklat DPP Partai Demokrat, maupun Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat. Tampak pula karangan bunga dari Aspers Kodam XII/Tanjungpura, Dekan FEB Untan, dan Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia Wilayah Kalbar Dr Mohamad Subuh, MPPM, dan banyak lagi.
Munhari Ika Putra merupakan Anak ke-5 dari pasangan Heri Anwari Ais dan Maimunah.
Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 51 tahun di RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Senin 4 November 2024 pukul 23.01 WIB.
Semasa hidupnya, Almarhum dikenal ramah dan mudah bergaul pada siapapun tanpa mengenal latar belakang orang lain.
Sehingga, tidak mengherankan, para pelayat yang datang takziah ke rumah duka terdiri dari berbagai kalangan dan golongan, memenuhi sepanjang gang tempat rumah duka berada.