Kesehatan

CEO Normah Hospital Ingatkan Bahaya Berat Badan Picu Penyakit Kronis

×

CEO Normah Hospital Ingatkan Bahaya Berat Badan Picu Penyakit Kronis

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Kenaikan berat badan secara signifikan di usia paruh baya bisa menjadi pintu masuk berbagai penyakit kronis.

Hal ini diungkapkan CEO sekaligus Direktur Utama Normah Medical Specialist Centre (NMSC), Datuk Dr. Au Yong Kien Hoe, saat berbicara tentang tren kesehatan masyarakat usia lanjut.

Menurut Dr. Au Yong, peningkatan berat badan antara usia 40 hingga 60 tahun menjadi faktor utama melonjaknya kadar gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah.

“Banyak orang mulai minum obat diabetes dan hipertensi karena berat badannya naik 10 hingga 20 kilogram dalam periode itu,” kata dia.

Ia menekankan pentingnya menjaga berat badan tetap stabil seiring bertambahnya usia.

Idealnya, jika seseorang memiliki berat badan 60 kilogram pada usia 40, maka berat tersebut sebaiknya tidak berubah ketika menginjak usia 60.

“Kalau naik sampai 20 kilogram, risikonya besar. Bisa jadi pemicu stroke dan serangan jantung,” ujarnya.

Dr. Au Yong mencatat, tren di Malaysia dan Indonesia menunjukkan bahwa banyak penderita stroke dan penyakit jantung mengalami serangan pertama saat mendekati usia 60 tahun.

Penyebabnya bukan semata faktor usia, melainkan kenaikan berat badan yang tidak terkendali dan berdampak pada lonjakan kadar gula serta kolesterol.

Ia pun mendorong masyarakat untuk beralih ke pendekatan preventif dalam menjaga kesehatan.

“Kami lebih mengutamakan pencegahan dengan mengidentifikasi dan mengontrol faktor risiko sebelum berubah menjadi penyakit. Biayanya sepuluh kali lebih murah ketimbang pengobatan,” tutur dia.

Langkah preventif yang dimaksud meliputi pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap satu hingga dua tahun.

Pemeriksaan ini mencakup tekanan darah, kadar gula, kolesterol, asam urat, dan berat badan.

“Kalau semua terkendali, orang itu pasti sehat,” katanya.

Selain pemeriksaan rutin, Dr. Au Yong juga menekankan pentingnya menjaga pola makan.

Ia menyarankan masyarakat mengurangi konsumsi karbohidrat berlebih, termasuk nasi dan gula, yang berkontribusi pada penambahan berat badan.

“Protein seperti ayam, ikan, dan daging tak masalah. Yang jadi biang kerok itu karbohidrat dan makanan manis seperti kue dan cokelat,” ucapnya.

Gaya hidup sehat, kata dia, tidak selalu harus berat. Cukup berolahraga tiga kali seminggu selama 30 menit sudah memberi dampak positif.

“Jalan cepat pun cukup, asalkan disertai dengan hidrasi yang baik,” ujarnya.

Ia mengajak masyarakat lebih peduli terhadap berat badan mereka, bukan sekadar demi penampilan, melainkan untuk kesehatan jangka panjang.

“Berat badan bukan cuma angka. Itu kunci utama mencegah penyakit kronis di masa depan,” kata Dr. Au Yong.

error: Content is protected !!