banner 468x60
Sosial

Herzaky Jawab Isu Transmigrasi ke Kalbar: Jangan Sebarkan Hoaks

×

Herzaky Jawab Isu Transmigrasi ke Kalbar: Jangan Sebarkan Hoaks

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra, angkat bicara menanggapi isu pemindahan penduduk dari Jawa ke Kalimantan Barat yang belakangan memicu keresahan dan penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat.

Herzaky menegaskan, hingga kini tidak ada rencana resmi terkait program transmigrasi baru ke Kalbar. Ia menepis isu yang menyebut akan ada gelombang perpindahan penduduk ke provinsi tersebut.

“Belum ada. Saya belum dengar adanya rencana transmigrasi atau pemindahan penduduk dari luar Kalbar ke Kalbar. Arahan Presiden Prabowo justru fokus pada revitalisasi kawasan transmigrasi yang sudah ada agar tetap layak huni, produktif, dan berkelanjutan,” kata Herzaky kepada wartawan di Jakarta.

Putra daerah Kalbar ini bahkan mempertanyakan sumber isu tersebut dan mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.

Ia menilai penyebaran isu hoaks semacam itu hanya akan menimbulkan kegaduhan yang merugikan masyarakat.

“Dari mana isunya? Siapa yang menyebarkannya? Jangan menyebar hoaks demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kasihan masyarakat yang jadi korban informasi menyesatkan,” ujarnya.

Herzaky menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian, program transmigrasi hanya bisa dijalankan atas permintaan resmi dari pemerintah daerah.

Saat ini, belum ada permintaan dari Pemprov Kalbar untuk program transmigrasi baru, baik Trans Karya Nusa maupun Transmigrasi Lokal.

Ia juga menekankan bahwa Kementerian Transmigrasi, yang berada di bawah koordinasi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, saat ini tengah fokus meningkatkan kualitas kawasan transmigrasi yang telah ada.

“Bukan soal menambah penduduk, tapi bagaimana kawasan transmigrasi bisa berkembang secara berkelanjutan dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat lokal,” tegas Herzaky.

Kebijakan revitalisasi transmigrasi nasional, lanjutnya, kini berfokus pada tiga hal utama: rehabilitasi infrastruktur dasar seperti jalan lingkungan, air bersih, sekolah, dan layanan kesehatan; peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan keterampilan dan pendampingan usaha; serta penguatan ekonomi lokal lewat pengembangan sektor pertanian, perikanan, industri kecil, dan UMKM.

Ia juga menegaskan bahwa pendekatan baru transmigrasi harus melibatkan tokoh adat, pemuda, dan simpul sosial masyarakat.

Menutup pernyataannya, Herzaky meminta semua pihak menghentikan penyebaran kabar yang tidak berdasar.

“Hentikan penyebaran isu hoaks soal transmigrasi. Jangan mudah tersulut atau dimainkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemerintahan Presiden Prabowo sangat besar perhatiannya pada Kalimantan Barat,” ujarnya.