banner 468x60
Uncategorized

Bupati Karolin Tekankan Kolaborasi Cegah Pernikahan Anak Dibawah Umur dalam Lokakarya di GKE Pahauman

×

Bupati Karolin Tekankan Kolaborasi Cegah Pernikahan Anak Dibawah Umur dalam Lokakarya di GKE Pahauman

Sebarkan artikel ini

LANDAK – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, membuka lokakarya penyadaran dan pencegahan perkawinan anak dibawah umur dan pembekalan kepemimpinan organisasi GKE se-Kalimantan Barat di Gereja GKE Resort Pahauman, Desa Pahauman, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak. Jumat, 10 Oktober 2025.

Selain dihadiri para pengurus gereja GKE maupun perwakilan peserta dari Resort GKE, kegiatan juga turut diikuti para perwakilan pelajar.

“Pada hari ini kami diundang oleh Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) untuk hadir dalam kegiatan gereja. Kami menyambut baik terutama tema yang diangkat sangat sesuai dengan kondisi kita hari ini,” ujar Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, saat diwawancara usai membuka kegiatan.

Menurutnya Pemerintah Kabupaten Landak juga terus berusaha menggandeng semua pihak, termasuk dengan gereja bagaimana mencegah pernikahan pada usia dini atau anak dibawah umur.

Sebab pernikahan pada anak yang yang belum memasuk usia dewasa, berpotensi menjadi akar berbagai persoalan. Baik dari sisi pendidikan, kemiskinan, hingga permasalahan kesehatan baik ibu dan anak.

“Pada saat melahirkan ibunya termasuk dalam risiko tinggi, yang meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi dan juga bisa menyebabkan stunting, karena ibu yang belum dewasa dan belum mampu mengurus anak,” katanya.

Selain itu, pernikahan juga berkaitan dengan pemenuhan berbagai kebutuhan ekonomi, sehingga jika pasangan belum dewasa dan belum bisa maksimal memenuhi kebutuhan ekonomi juga menurutnya berpotensi menimbulkan berbagai problem.

Untuk menurunkan potensi pernikahan dini tersebut, Karolin menilai perlunya sosialisasi dan juga kolaborasi sebanyak mungkin pemangku kepentingan serta semua pihak agar memiliki kepedulian untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Termasuk dengan pendampingan-pendampingan langsung kepada masyarakat untuk menanamkan edukasi lebih dalam, termasuk melalui jajaran gereja yakni para pendeta yang juga bertugas hingga pelosok daerah.

“Mudah-mudahan dengan sinergi ini, kita bersama-sama bisa menurunkan angka pernikahan dini di Kabupaten Landak dan wilayah Kalimantan Barat,” tuturnya.

Sementara terkait tema yang diangkat gereja dalam mencegah pernikahan anak dibawah umur tersebut, Ketua Panitia, Ferry Mawarni Lase menyebut, bahwa baik di lingkungan sekolah, gereja dan masyarakat, banyak anak yang menikah belum pada usianya yang diantaranya karena jatuh dalam masalah pergaulan.

“Jadi gereja terdepan untuk bisa mengubah cara pikir anak-anak, supaya mana yang lebih baik kedepan untuk masa depan mereka,” ucapnya.

Menurutnya gereja saat ini juga terus menggencarkan edukasi di lingkungan jemaat, bahkan hingga ke anak usia dini melalui sekolah minggu agar anak-anak bisa memiliki pandangan jauh kedepan.

Bahkan edukasi untuk tidak sebatas melihat atau mengikuti berbagai pergaulan dan informasi di media sosial.

“Kan anak-anak melihat itu mereka contoh, bukan menjadikan pembelajaran. Jadi dengan kita ke gereja, bahwa itu suatu pembelajaran tidak untuk ditiru,” pungkasnya.