Aksaraloka.com, LANDAK-Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Landak Vinsensius-Markus Amid, mendaftar dalam penjaringan DPD PSI Landak, Senin (13/5).
Dengan pendaftaran di DPD PSI Landak, Vinsensius berharap bisa memperoleh rekomendasi untuk bisa mendaftar sebagai Calon Bupati Landak.
Pada pengembalian berkas pendaftaran yang diterima langsung jajaran pengurus DPD PSI Landak serta panitia penjaringan, Vinsensius yang saat ini masih menjabat sebagai Sekda Landak, kembali mengutarakan konsep “Masyarakat Membangun” yang akan diterapkan jika terpilih sebagai Bupati Landak.
“Konsep masyarakat membangun yang saya tawarkan bersama Markus Amid, adalah keterlibatan masyarakat lebih dominan dalam melaksanakan pembangunan,” katanya.
Vinsen menjelaskan, konsep masyarakat membangun yang diutarakannya bukan hanya merupakan wacana, namun berdasarkan hasil penelitian dan survey, bahwa keterlibatan masyarakat membangun di kecamatan-kecamatan kecil.
Menurutnya, ada beberapa cara dalam upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat pada pembangunan di segala sektor, salah satunya dengan sistem swakelola.
“Jadi masyarakat dominan terlibat dalam pengendalian. Kenapa, karena yang empunya kabupaten ini sebenarnya 400 ribu masyarakat itu. Sedangkan kita pemerintah sebagai pelayan, dalam konteks memberikan motivasi, mengkoordinir, memberikan pengawasan, bimbingan, sampai pada akhirnya masyarakat benar-benar paham hidup bermasyarakat, bernegara dan hidup memiliki rasa memiliki daerah ini,” jelas Vinsen.
Selanjutnya Vinsen menyebut pemerintah harus terbuka, agar seluruh masyarakat semakin mengerti dan mengetahui.
“Apakah yang dibuka, kebenaran, kejujuran, apa adanya, kebersamaan, kekeluargaan,” ucapnya.
Jika hal itu terjadi, Vinsen mempercayai walaupun dengan sumber daya anggaran yang terbatas bisa ditutupi dengan keterlibatan masyarakat yang dominan.
“Sehingga daerah ini adalah milik masyarakat, dikelola oleh masyarakat, dilayani oleh pemerintah, dikawal, dimonitoring, dievaluasi, dilaporkan oleh pemerintah secara terbuka,” tuturnya lagi.
Sebab anggaran yang ada sangat terbatas, untuk pembiayaan gaji ASN saja menurutnya hampir 65 persen dari APBD.
Sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat, termasuk dengan membayar pajak, retribusi dan lain-lain, sehingga Kabupaten Landak bisa menghimpun kekuatan sendiri melalui Pendapatan Asli Daerah.
Melalui PAD, maka menurutnya berbagai sektor bisa dikembangkan secara maksimal, seperti pariwisata dan lain-lain untuk menambah PAD.