AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) berang. Pasalnya, sejumlah rapat yang diagendakan, Sekretaris Daerah Kota Pontianak Mulyadi jarang hadir.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Pontianak Lutfi Almutahar mengatakan, seringkali Sekda Pontianak hanya mengutus asisten untuk mewakili rapat.
“Sekda Pontianak saat diundang rapat jarang datang. Rapat komisi hanya mengundang asisten,” kata Lutfi dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Lutfi, kinerja Sekda Pontianak seperti itu profesional bahkan terkesan uring-uringan.
“Kerjalah sebagai Sekda. Jangan kerja sebagai wali kota,” ucap Lutfi.
“Kami harap Sekda Pontianak bekerja sesuai dengan job desk-nya. Jangan offside,” timpal Lutfi.
Lutfi menerangkan, jarang hadirnya Sekda Pontianak dalam sejumlah rapat komisi tentu bisa menimbulkan dampak negatif terhadap jalannya pemerintahan yang baik di Kota Pontianak.
Salah satu dampaknya, pendapatan asli daerah (PAD) bisa saja turun.
“Kita butuh Sekda Pontianak sebagai ketuanya PNS di Kota Pontianak. Kalau Sekda ingin jadi calon wali kota, sebaiknya mundur dulu, jangan manfaatkan jabatan,” tutup Lutfi.