AKSARALOKA.COM, LANDAK-Pemerintah Kabupaten Landak melakukan panen raya padi, di Desa Semenok, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Rabu (3/4).
Panen raya padi yang dikuti PJ Bupati Landak Samuel, juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, diantaranya Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalbar, Florentinus Anum, Kepala Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalbar, Syamsuddin, hingga Ketua HKTI Landak, Karolin Margret Natasa.
Pj Bupati Landak, Samuel, mengatakan padi yang dipanen dalam periode panen pertama di tahun 2024 ini, merupakan hasil tanam sejak bulan Oktober, November hingga Desember lalu, dengan masa panen sejak bulan Januari hingga bulan April.
Samuel mengapresiasi para petani atas hasil panen yang sangat baik di Desa Semenok.
“Kegiatan panen di Desa Semenok ini hasilnya luarbiasa, dimana per hektarnya bisa menghasilkan empat ton,” ujarnya.
Menurut Samuel, hasil panen padi di wilayah ini juga menjadi salah satu penyumbang lumbung pangan Kabupaten Landak.
Samuel berharap, para petani tetap melaksanakan usaha pertanian dengan giat dengan mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah, terutama para petugas penyuluh pertanian.
“Kita berharap petani juga bisa memperoleh pendapatan dari hasil pertaniannya, sehingga pada akhirnya tingkat kesejahteraan petani bisa meningkat,” tambahnya.
Kepala Desa Semenok, Arep menuturkan Desa Semenok memiliki kurang lebih 180 hektare lahan pertanian, dengan 90 persen warga merupakan petani, sehingga desa ini mampu surplus dalam hasil pertanian padi sawah.
“Masyarakat desa kami sebelum panen raya ini pendapatan masyarakat itu sudah mulai meningkat, dari hasil pertanian mereka sudah bisa mengantongi hasil jual padi mereka dengan baik dan untuk mereka makan cukup,” jelasnya.
Arep juga mengapresiasi peran pemerintah daerah termasuk Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Sementara Ketua HKTI Landak, Karolin Margret Natasa berharap kemitraan HKTI antara pemerintah daerah dan petani bisa semakin baik.
Karolin juga meminta para petani mengikuti arahan pemerintah dalam masa tanam, terutama terkait musim dan potensi cuaca ekstrem yang bisa berpengaruh pada hasil pertanian.
“Kemudian kami mengingatkan para petani juga, untuk mencermati pergantian musim, untuk mencermati cuaca ekstrem yang beberapa waktu lalu telah diingatkan pemerintah, sehingga pengaturan waktu tanam menjadi sangat krusial, sehingga kita mencegah terjadinya gagal panen,” ucapnya.