Silaturahmi dengan Sultan Sambas, Krisantus Komitmen Rawat Sejarah dan Budaya Daerah

SAMBAS – Calon wakil gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan disambut prosesi adat bepappas saat tiba di Istana Alwatzikhoebillah, Kabupaten Sambas, Rabu (11/9/2024).

Pangeran Ratu Muhammad Tarhan, menerima dengan tangan terbuka lawatan cawagub pendamping Ria Norsan di Kesultanan Sambas itu. Silaturahmi ini dianggap sebagai pertemuan penting.

“Silaturahmi ini sangat penting. Istana adalah simbol budaya masyarakat. Kesultanan jadi payung bagi semua, maka kita menerima siapa pun yang bersilaturahmi,” ujar Tarhan.

Usai prosesi bepappas atau ritual tolak bala untuk keselamatan itu, Pangeran Tarhan yang didampingi tokoh adat kesultanan, Astaman kemudian berdialog dengan Krisantus di dalam istana.

Dalam suasana penuh keakraban, mereka membahas tentang nilai-nilai kebudayaan dan pentingnya merawat sejarah sebagai bagian dalam perjalanan pembangunan daerah.

Krisantus pun memuji Pangeran Tarhan yang telah fokus terhadap hal tersebut. Gelar akademis sebagai doktor sejarah, membuktikan komitmen yang patut diapresiasi sebagai upaya melestarikan budaya.

“Jika ingin maju, jangan lupakan sejarah,” kata Krisantus.

Anggota DPR RI ini bersyukur dapat bersilaturahmi ke Istana Kesultanan Sambas yang merupakan situs budaya yang mesti dilestarikan.

Krisantus menampung banyak masukan tentang pelestarian dan pembangunan budaya. Hal ini menjadi referensi arah kebijakannya ketika memimpin Kalbar bersama Ria Norsan lima tahun ke depan.

Dalam kesempatan itu, Krisantus juga memohon doa dari Pangeran Tarhan dan masyarakat Kabupaten Sambas. Sehingga dia dapat dimudahkan dalam langkah politiknya untuk maju memimpin Kalbar.

“Saya lahir dari kampung, tidak ada mimpi untuk menjadi wakil gubernur, ini merupakan rahmat dan karya kita di masyarakat. Saya mohon doa Pangeran Tarhan dan warga Sambas,” katanya.

Krisantus menyebut pencalonannya bersama Ria Norsan sebagai cagub dan cawagub Kalbar adalah sebuah rahmat. Sebagai bentuk kepercayaan dari PDI-Perjuangan dan parpol pengusung lain serta masyarakat.

“Awalnya rekomendasi jadi calon bupati Sekadau. Lalu 27 Agustus diminta maju sebagai wagub Kalbar. Semua ini tidak direncanakan, ini merupakan rahmat karena mendapat kepercayaan,” tandas Krisantus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!