AKSARALOKA.COM, LANDAK – Bupati Landak periode 2017-2022, yang juga saat ini calon Bupati Landak nomor urut 1, Karolin Margret Natasa, menghadiri undangan kegiatan misa syukur pelantikan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Stasi Angan Tembawang, Paroki Materdolo Rosa Jelimpo, Kecamatan Jelimpo, Minggu 29 September 2024.
Saat diberi kesempatan menyampaikan kata sambutannya, Politisi PDIP ini sempat membuka dengan memperkenalkan sedikit latar belakang organisasinya yang pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda Katolik Republik Indonesia dan saat ini masih menjabat sebagai penasehat.
“Saya diundang hari ini mungkin karena saya perempuan, sering ikut acara WK dan memang selama ini kita memiliki hubungan dengan rekan-rekan di Angan Tembawang, karena memang saya pernah menjabat sebagai Bupati Landak di tahun 2017-2022,” kata Karolin.
Karolin juga sempat menjelaskan sejarah singkat cikal bakal berdirinya organisasi WKRI, sebab menurut Karolin para anggota WKRI harus mengetahui sejarah berdirinya WKRI.
“Bapak ibu saudara saudari sekalian, Wanita Katolik itu didirikan oleh seorang bangsawan di Yogyakarta. Dia melihat dalam kehidupan sehari-hari pada saat itu banyak perempuan yang tidak bersekolah, tidak bisa membaca dan menulis, perempuan-perempuan itu digaji murah sebagai buruh,” jelas Karolin lagi.
Sehingga pada tahun 1924, seorang bangsawan wanita Yogyakarta bernama Raden Ajeng Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra, mengumpulkan perempuan-perempuan Katolik untuk mendirikan organisasi wanita Katolik agar bisa memberdayakan perempuan Katolik dengan memberikan pelatihan, mengajarkan membaca, mengajarkan menulis.
“Sehingga, Wanita Katolik (WKRI) didirikan oleh para pendahulunya untuk pemberdayaan perempuan, bahwa perempuan itu bukan hanya soal masak, di kasur dan disumur. Tetapi perempuan Katolik harus berdaya, harus mampu memberikan kontribusi kepada gereja, kepada bangsa, kepada negara dan tentunya sudah pasti pada keluarganya,” ucapnya.
Sehingga Karolin berharap, organisasi WKRI stasi Angan Tembawang ini ke depan bisa turut mengembangkan pemberdayaan perekonomian, meningkatkan skill atau kemampuan, sehingga para anggotanya bisa diberdayakan.
“Jadi kegiatannya bukan sekedar berkumpul, tapi berkumpul, berdoa dan berkarya untuk keluarga, gereja, bangsa dan negara,” tambahnya.
Karolin juga turut mengungkapkan rasa syukurnya bahwa Paroki Jelimpo sudah bisa mandiri, sehingga umat bisa semakin terlayani dan kehidupan keimanan bisa terus meningkat, serta menjadi manusia yang lebih baik untuk kemajuan daerah.
Di akhir sambutannya Karolin juga meminta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 27 November mendatang, serta turut menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
“Jangan golput, karena politik akan menentukan bagaimana kita kedepan, termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetap jaga suasana kekeluargaan di antara kita semua, bagaimana agar kita semua bisa melalui pesta demokrasi dengan aman, damai dan lancar,” pungkasnya.