Pemerintahan

Rapat Evaluasi, Harisson Harap Faskes Tingkat Pertama Terakreditasi di Tahun 2024

×

Rapat Evaluasi, Harisson Harap Faskes Tingkat Pertama Terakreditasi di Tahun 2024

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia (Laskesi) menggelar giat Rapat Evaluasi, yang dilaksanakan di Ballroom Meranti Hotel Mercure Pontianak, pada Sabtu (20/1/2024).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Pj. Gubernur Kalbar, dan turut dihadiri oleh Pembina LPA Laskesi, serta jajaran pengurus Laskesi wilayah Kalimantan Barat.

Pembina LKA Laskesi, Bambang Wibowo mengingatkan bahwa Laskesi memiliki peran dan tugas utama dalam membantu membangun mutu dan kesehatan pasien di tiap Fasyankes.

“Hal ini yang harus terus kita kejar. Caranya bisa melalui bimbingan pra survey, pelaksanaan survey akreditasi, atau pemantauan pasca survey,” ucap Pembina LKA Laskesi.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Bambang Wibowo berpesan kepada seluruh jajaran Laskesi, khususnya untuk wilayah Kalbar untuk aktif membangun kerja sama dengan setuap mitra Fasyankes Laskesi.

Kerjasama yang dilakukan, menurutnya bisa dilakukan dengan cara jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Termasuk, untuk menjaring kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat (Kalbar), selaku pembina fasyankes di wilayah Kalbar.

Hal ini penting dilakukan agar LPA Laskesi wilayah Kalbar mampu menjalankan proses bisnis survey dan pembangunan mutu berkelanjutan di fasyankes mitra bersama dinkes setempat melalui tata kelola organisasi dan survey yang baik.

“Kerjasama jangka pendek bisa dilakukan melalui bimbingan dan pelaksanaan survey. Sedangkan kerjasama jangka menengah bisa melalui pelaksanaan verifikasi Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS) setiap tahun,” jelasnya.

“Dan untuk Kerjasama jangka panjang dengan cara memperbaiki output dan outcome Fasyankes melalui indikator yang ditetapkan,” lanjutnya.

Berkenaan dengan itu, Bambang juga meminta agar setiap surveyor Laskesi harus mampu menanamkan nilai-nilai organisasi dan tujuan jangka panjang, melalui akreditasi yang berkualitas.

“Kita harus bisa memastikan berbagai upaya yang dilakukan Laskesi harus sejalan dengan komitmen yang menjadi pedoman, yakni terakreditasinya Laskesi oleh lembaga internasional (ISQUA) pada tahun 2025, serta perbaikan pada sistem informasi lembaga (Laskesi),” tukasnya.

Sementara itu, Pj. Gubernur Kalbar, Harisson membebetkan data sampai bulan Desember tahun 2023, Puskesmas yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat berjumlah 249 Puskesmas.

Sementara yang sudah disurvei akreditasi berjumlah 178 Puskesmas, sedangkan yang belum disurvei akreditasi berjumlah 71 Puskesmas, dan direncanakan akan dilakukanada tahun 2024 sampai dengan bulan Mei.

“Dari jumlah 178 puskesmas yang sudah disurvei akreditasi sampai dengan Desember 2023, baru 163 puskesmas yang sudah kelaur sertifikat akreditasinya. Sementara sisanya sebanyak 15 puskesmas masih menunggu hasil sertifikat yang di kelurkan oleh Kemenkes RI,” ungkap Harisson.

Disamping itu, dari data yang terhimpun Dari 178 Puskesmas yang di survei Akreditasi sampai dengan bulan Desember 2023, sejumlah 128 Puskesmas disurvei LPA Laskesi (72%), sementara 50 Puskesmas disurvei oleh 3 LPA lainnya (28%).

Selain itu, data Klinik yang sudah di Survei di tahun 2023 sebanyak 48 Klinik dan sudah keluar sertifikat akreditasi secara keseluruhan. “Dari 48 klinik yang telah di survei akreditasi, 26 klinik dilakukan oleh LPA Laskesi, sementara 22 klinik lainnya di survey oleh 4 lembaga lainnya yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat,” jelasnya.

“Sedangkan Faskes Laboratoriun Kesehatan, Unit Tranfusi Darah dan Tempat Praktek Mandiri Dokter / Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi sampai saat ini belum ada yang di survey Akreditasi,” tambahnya.

Terakhir, dirinya berharap di tahun 2024 ini semua Faskes Tingkat Pertama (FKTP) di Provinsi Kalbar sudah terakreditasi.