Sakit Hati Omongan Bos, Karyawan Gelap Mata Habisi Nyawa Bos Toko Ban

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Polres Sintang menggelar Press Release pengungkapan tindak pidana pembunuhan terhadap seorang lansia pemilik toko yang sempat ramai dalam beberapa hari terakhir, Senin (27/6).

Press release tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Sintang AKBP Tommy Ferdian, S.I.K., M.Sc (Eng) yang juga turut didampingi oleh Wakapolres Kompol Wiwin Syamsul Arifin, S.I.K dan Kasat Reskrim AKP Idris Bakara, S.I.K.

Pada press release ini Polres Sintang menghadirkan tersangka yang dalam hal ini merupakan seorang karyawan dari toko milik korban dengan inisial R (26) warga Kelurahan Rawa Mambok Kecamatan Sintang.

Adapun Korban berinisial TTF (60) pemilik toko aneka ban yang berada di Jalan MT Haryono KM 4 Kecamatan Sintang.
Kapolres Sintang menerangkan pengungkapan ini bermula dari adanya laporan dari masyarakat terkait toko yang sudah tidak buka selama 11 hari serta tidak ada satupun aktifitas serta keterangan dari penghuni ataupun masyarakat sekitar sehingga membuat hal ini terkesan mencurigakan.

Usut punya usut setelah dilakukan penelusuran oleh anggota Polsek dan Inafis Polres Sintang, korban yang menghilang tersebut diduga dibunug karena temuan bukti berupa percikan darah yang ada di dalam bangunan toko.

Lebih lanjut setelah penyelidikan lewat CCTV yang ada di sekitar toko diduga pembunuhan tersebut dilakukan oleh tersangka R yang tampak jelas memukul korban yang saat itu sedang duduk di kursi kasir.

“Sebelum kejadian tersangka sempat meminjam uang dengan korban sebesar Rp.150.000 tapi tidak diberikan dan berakhir cekcok lantaran kalimat yang diucapkan korban seperti ini ‘kau pernah diajari orang tua kau aturan tidak, pernah di sekolahin orang tua kau tidak’, yang mana membuat tersangka sakit hati dan spontan mengambil besi di sekitar serta menghantamkan ke kepada korban,” ungkap Kapolres.

Tersangka memukul korban kurang lebih sebanyak 4 kali di bagian kepala serta 8 pukulan lainnya untuk memastikan korban sudah meninggal. Usai tersangka melakukan itu dirinya langsung mengambil uang di dalam laci kasir beserta ponsel dan kendaraan korban.

Setelah pembunuhan tersebut korban kembali keesokan subuhnya ke TKP untuk mengambil serta membuang jenazah korban di bawah Jembatan Rokan Penyanggak, Desa Suka Jaya, Kecamatan Tempunak.

Tersangka dihadirkan dalam press release ini sempat diwawancarai oleh Kapolres Sintang langsung, tersangka mengatakan bahwa dirinya meminjam uang sebesar Rp.150.000 tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena sudah tidak memiliki uang lagi.

“Tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP atau Pasal 365 Ayat 2 atau 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal selama 15 tahun penjara,” ungkap Kapolres.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!