AKSARALOKA.COM, KUBU RAYA-Diduga karena depresi akibat penyakit yang di derita tak kunjung sembuh, seorang pria paruh baya asal Pontianak ditemukan meninggal dengan dugaan gantung diri di rumah kontrakan Jalan Pemuda Gang Keluarga, Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya.
“Korban berinisial AK (59) warga Jalan Komyos Sudarso, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, diduga mengalami depresi berat hingga mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri,” terang Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat di Kubu Raya, Selasa 15 Agustus 2023.
Kapolres mengungkapkan, setelah mendapatkan keterangan dari saksi-saksi, korban ditemukan dalam keadaan tewas tak bernyawa dengan posisi tergantung dengan seutas kabel di dalam rumah kontrakannya pada hari Minggu 13 Agustus 2023 sekitar pukul 12.00 Wib, saat salah seorang saksi hendak menumpang masak di rumahnya.
“Saat diketuk berkali-kali itu tidak ada jawaban, namun saksi menaruh rasa curiga, ia pun memanggil tetangganya, nah pada saat membuka jendela samping dapur saksi melihat korban dalam posisi tergantung di depan kamar mandi,” ujar Kapolres.
Kemudian lanjut Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade menambahkan atas penemuan oleh salah satu saksi berinisial LR langsung menghubungi Polsek Sungai Kakap untuk melaporkan peristiwa itu, kemudian menghubungi Tim Inafis Polres Kubu Raya.
“Tim Inafis yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sungai Kakap, Kepala Desa dan Ketua RT setempat. Diketahui korban ini tinggal sendiri dan satu anaknya bekerja di luar kota dan saksi LR ini teman dari anak korban yang di mintai tolong menjaga korban,” ungkap Ade.
Kemudian kepolisian pun menghubungi keluarga korban dan dari hasil komunikasi petugas dan pihak keluarga. Menurut piha keluarga, korban ini memiliki riwayat penyakit lambung, adanya cairan di dalam hati dan kekurangan albumin yang sudah lama diidapnya. Penyakit ini tak kunjung sembuh, hingga membuat korban depresi, korban ditemukan pada saat LR datang ke rumah korban untuk memasakan makanan untuk korban,” ungkapnya.
“Menurut keterangan saksi, korban jarang keluar rumah dalam kurun waktu 8 bulan terakhir ini dan lebih sering menutup diri, namun korban ada mengeluhkan penyakitnya kepada saksi,” tambah Ade.
Ade menyebut, Petugas Puskesmas yang melakukan pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP) menegaskan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selanjutnya, pihak korban menolak untuk diotopsi dan jenazah korban telah dibawa ke Yayasan Koalisi Sungai Raya oleh keluarganya untuk prosesi pemakaman.
Atas kejadian tersebut polisi saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam mengenai kronologis dan alasan pasti yang membuat korban mengambil tindakan tersebut.