PONTIANAK – Sejumlah tatung dan masyarakat Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) mendorong Presiden ke 4 KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur sebagai pahlawan nasional.
Selain itu, mereka juga meminta agar Cap Go Meh ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Ketua panitia penyelenggara Jhony Sun mengatakan, Gus Dur adalah pemimpin yang sangat dihormati dan memiliki jasa yang sangat besar terhadap bangsa dan negara.
“Terlebih bagi kita semua, makanya kita juluki beliau sebagai Bapak Tionghoa Indonesia,” kata Jhony dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/1/2024).
Jhony menerangkan, jasa Gus Dur besar bagi warga Tionghoa di Indonesia, Gus Dur sebagai bapak toleransi, bapak demokrasi dinilai sangat layak untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional.
“Kami juga meminta pemerintah menetapkan Cap Go Meh sebagai hari libur nasional sebagai wujud penghargaan terhadap keragaman budaya dan mengukuhkan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Jhony.
Selain itu, hari libur nasional Cap Go Meh juga akan meningkatkan dunia pariwisata nasional, memperkuat UMKM, dan mengangkat profil Indonesia di mata dunia sebagai negara dan bangsa yang rukun, harmonis, dan inklusif.
Sementara itu, pembina panitia acara Daniel Johan mengaku sudag 8 tahun berturut-turut mengusulan Gus Dur sebagai pahlawan nasional.
“Usulan Gus Dur sebagai pahlawan nasional harus muncul dari masyarakat, sehingga usulan itu memperkuat untuk meyakinkan pemerintah bahwa Gus Dur layak diangkat sebagai pahlawan nasional,” papar Daniel.