Aksaraloka.com, SINTANG-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Heri Jambri, meminta pemerintah daerah melakukan supervisi langsung untuk memastikan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang memiliki potensi emas dan legalitas jelas.
Hal itu bertujuan agar tidak ada lagi perdebatan mengenai status WPR dan untuk melindungi masyarakat setempat dari kemungkinan menjadi korban
Sebelumnya ratusan pekerja tambang emas ilegal (PETI) di Kabupaten Sintang menggelar aksi protes di Mapolres Sintang terkait penangkapan empat rekan mereka beberapa waktu lalu. Aksi ini menyoroti ketidakpastian hukum yang sering menghantui keberlangsungan pekerjaan mereka.
Menanggapi persoalan tersebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Heri Jambri, menyerukan agar pemerintah daerah Kabupaten Sintang melakukan supervisi langsung ke lapangan untuk memastikan wilayah yang dijadikan wilayah pertambangan rakyat atau WPR benar-benar memiliki potensi emas nya dan legalitas yang jelas.
“Tujuannya adalah agar kedepan tidak lagi terjadi perdebatan terkait status WPR ini dan untuk mencegah masyarakat setempat menjadi korban,” ucapnya.
Lebih lanjut Heri Jambri menegaskan bahwa kebijakan terkait sumber daya alam harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat setempat, bukan hanya kepentingan perusahaan besar atau pihak asing.
Dia mengambil contoh situasi di Papua di mana sering kali hanya perusahaan-perusahaan besar yang mendapat akses, sementara masyarakat lokal tidak mendapat manfaat yang sepadan.
Heri Jambri mengapresiasi inisiatif masyarakat yang menggunakan modal sendiri untuk mengembangkan wilayah pertambangan ini.
Dia berharap pemerintah daerah, aparat penegak hukum, termasuk kementerian terkait dapat memberikan dukungan yang sungguh-sungguh guna menerbitkan regulasi yang jelas dan perlindungan hukum bagi pekerja tambang emas tradisional di kabupaten Sintang.
“Intinya sebelum menetapkan titik lokasi untuk WPR, baiknya di cek dan di lakukan survei dulu apakah ada potensi emasnya atau tidak. Sebab jika titiknya tidak ada emasnya secara otomatis bakal menimbulkan permasalahan baru,” tegasnya.