Aksaraloka.com,SINTANG-Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat mengakibatkan pemangkasan anggaran sebesar 130 milyar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sintang untuk tahun 2025.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan pengelolaan keuangan yang lebih baik di tingkat pusat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, menyatakan bahwa pemangkasan anggaran tersebut tentu akan berdampak pada pelayanan pendidikan di wilayahnya.
“Khususnya, kami akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perjalanan dinas ke daerah pedalaman, yang selama ini menjadi salah satu prioritas kami untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas,” ungkapnya.
Meski demikian, Yustinus mengajak seluruh pihak untuk tetap optimis.
“Kami di satuan pendidikan berkomitmen untuk mencari solusi dan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada siswa. Kami akan melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap program yang ada agar tetap efektif meskipun dalam keadaan anggaran yang terbatas,” lanjutnya.
Pemangkasan anggaran ini tentunya menjadi tantangan bagi kebijakan pendidikan di Kabupaten Sintang, namun Yustinus menekankan pentingnya kerjasama dan inovasi dalam menghadapi situasi ini.
“Kami akan terus berupaya agar pendidikan di Kabupaten Sintang tetap berjalan dengan baik, meskipun harus beradaptasi dengan kondisi yang ada,” tutupnya.
Dengan semangat optimisme dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan pelayanan pendidikan di Kabupaten Sintang dapat terus ditingkatkan meskipun dalam kondisi anggaran yang terbatas.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus menyatakan bahwa APBD Kabupaten Sintang tahun 2025 telah dipangkas pemerintah pusat sebesar Rp. 130 miliar dan mirisnya DAK-Earmark di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dinolkan.
“Untuk Sintang APBD kita harus dipangkas Rp. 130 miliar, yang saya sedih itu yang di nol kan oleh pempus itu untuk DAK PU dan DAU Earmark PU habis nol, nanti kita coba lihat pembangunan dari DAU yang bisa digunakan karena dari anggaran pusat sudah tidak ada lagi, ” beber Kartiyus
Sementara untuk perbaikan infrastruktur di kabupaten Sintang kedepan terpaksa harus menggunakan dana lain. (Susianti)