Program Ekotren Sampai ke Batas Negeri, Ganjar Pranowo Dielu-elukan Santri di Kalbar

AKSARALOKA.COM, SANGGAU – Program Ekonomi Pesantren (Ekotren) yang telah digulirkan Ganjar Pranowo sejak 2018 ternyata terdengar dan sampai ke batas negeri di Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat.

Diketahui program besutan Ganjar Pranowo ini melibatkan santri untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren.

Ratusan santri di Kabupaten Sanggau itu menggabungkan diri dalam jaringan Santri Dukung Ganjar (SDG), Senin 12 September 2022.

Dengan menggelar acara doa bersama ‘Damai untuk Negeri’, mereka juga menyuarakan Ganjar Pranowo sebagai figur pemimpin yang tepat untuk kemajuan Indonesia.

“Program Ekotren yang digagas dan dijalankan Ganjar bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng terbukti dapat memajukan perekonomian pesantren,” ujar Andi selaku Koordinator Wilayah (Korwil) SDG Kalbar saat berada di di Pondok Pesantren Al Mizan, Jalan Raya Entikong, Balai Karangan, Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalbar.

“Terlebih lagi terdapat inovasi ‘Toko Santri Gayeng’ (Tosaga) dalam sistem Ekotren,” sambung Andi.

Andi menyatakan, Ganjar Pranowo memiliki segudang program untuk para santri di Jawa Tengah yang tujuannya untuk meningkatkan ekonomi dengan memberdayakan ponpes lewat Ekotren.

“Salah satunya adalah Toko Santri Gayeng untuk memajukan perekonomian pesantren,” ungkap Andi.

Tosaga sendiri, lanjut Andi, telah diluncurkan dan diresmikan pada tahun 2019 lalu, bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN). Saat peresmiannya, Ganjar melalui Pemprov Jateng membuka 10 unit Tosaga yang tersebar di wilayah Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Semarang, dan Temanggung.

Di Tosaga santri dapat berdaya dengan beragam produk karyanya masing-masing. Misalnya air minum kemasan, makanan ringan, beragam kerajinan, hasil perkebunan, dan peternakan.

“Program nyata Ganjar Pranowo menciptakan Ekotren di Jateng juga didukung dengan berbagai pelatihan. Lewat Dinas Koperasi Pemprov Jateng, santri mendapatkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya. Tak sampai di situ, santri juga dibantu dengan pengurusan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, dan permodalan,” jelasnya lagi.

Dikatakan Andi, belum lagi dengan diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Nomor 450.1/1 tahun 2021 tentang Forum Ekonomi Pesantren, lebih dari 4 ribu pesantren dan ratusan ribu santri di Jateng dapat dengan leluasa mengembangkan Tosaga bersama-sama, sehingga Ekotren terus berkembang.

Ekotren pun menjadi salah satu program yang berperan dalam menurunkan perekonomian di Jateng. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan Jateng turun 0,32 persen poin. Dari sebelumnya penduduk miskin sebanyak 11,25 persen (September 2021), menjadi 10,93 persen (Maret 2022). Ini berarti, penduduk miskin di Jateng berkurang 102,57 ribu orang, dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa.

“Harapannya mudah-mudahan saat Bapak Ganjar Pranowo menjadi presiden di tahun 2024 nanti, program itu (Ekotren hingga Tosaga) bisa diterapkan di seluruh Indonesia,” harap Andi.

Atas capaian Ganjar Pranowo itu, Andi menyebut SDG Kalbar akan terus mensosialisasikan sosok mantan anggota DPR RI tersebut ke masyarakat di berbagai daerah Kalbar, yakni Ganjar Pranowo Presiden 2024′.

“Mudah-mudahan apa yang menjadi program beliau bisa terwujud dan mudah-mudahan beliau menjadi Presiden 2024. Kita akan mensosialisasikan sosok Pak Ganjar kedaerah-daerah untuk mengenalkan beliau kepada masyarakat, khususnya kalangan santri,” tuntas Andi.

Respon (2)

Komentar ditutup.

error: Content is protected !!