Aksaraloka, com, Pontianak-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pontianak, menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Menyongsong Pilkada Damai 2024”, Sabtu (10/8/2024), ba’da isya.
Tabligh Akbar yang diinisiasi Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi ini mendatangkan penceramah kondang dari Sulawesi, Ustadz Das’ad Latif. Selain itu juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat serta ulama maupun Forkompimda Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar.
Para jama’ah tabligh Akbar yang datang dan memenuhi halaman Polresta Pontianak itu pun begitu semangat mendengarkan ceramah dari sang Ustadz.
Ustadz Das’ad Latif pun berpesan kepada Masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan di saat Pilkada sedang berlangsung dan tetap menggunakan hak pilih namun tidak menghujat calon yang tidak disukai.
“Jaga persatuan dan kesatuan, jangan mau dipecah belah hanya untuk memenangkan salah satu calon, yang rugi masyarakat nantinya, mereka yang bertarung bisa saja menjadi teman, ingat jadikan Pilkada sebelumnya sebagai pembelajaran,” kata Ustadz Das’ad Latif.
Selain itu Ustadz Das’ad Latif juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menerima serangan fajar, lantaran itu merugikan masyarakat sendiri nantinya.
“Masyarakat jangan mau disogok,” ucap Ustadz Das’ad.
Selain itu Ustadz Das’ad juga meminta para penyelenggara memberikan rasa adil atas pesta demokrasi yang berlangsung 5 tahun sekali di setiap daerah ini.
“Saya secara pribadi meyakini tidak ada niatan rusuh dari masyarakat. Tim sukses dan para calon jagokan diri mu tanpa menjelekkan calon orang lain,” tegas Ustadz Das’ad.
Dirinya pun mengimbau kepada semuanya bahwa ada kepentingan besar di setiap Pilkada yang berlangsung selama lima tahun sekali, namun keamanan dan ketentraman lebih penting dari pada itu semua karena dibutuhkan setiap harinya.
“Begitu pentingnya persatuan dan keamanan. Ibadah saja bisa terjadi perubahan cara, apabila keamanan terganggu,” terang Ustadz Das’ad.
Ditambahkan Ustadz Das’ad, keamanan dan ketentraman bukan lah hanya tugas aparat semata, melainkan tugas semua pihak, termasuk ulama, tokoh masyarakat, para akademisi dan seluruh masyarakat.