Aksaraloka.com, SINTANG-Warga Sungai Kulan, Dusun Gupung Desa Sepiluk, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang beraktivitas terpaksa menggunakan sampan dan speed lantaran jalan paralel perbatasan di Senaning telah terputus dan lumpuh total selama lima hari terakhir akibat tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah tersebut.
Banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi membuat akses jalur tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, roda empat maupun pejalan kaki. Hanya sampan dan speed saja yang dapat melintas.
Dampak yang ditimbulkan bukan hanya pada satu desa saja tetapi 5 desa di hulunya mengingat titik ruas jalan tersebut merupakan akses vital.
Kepala Desa Sepiluk, Dance menjelaskan bahwa banjir yang terjadi menyebabkan genangan air di sepanjang 500 meter jalan paralel perbatasan RI-Malaysia terputus karena kondisi badan jalan masih rendah dan butuh peningkatan jalan.
Sudah lima hari ini banjir akibatnya anak-anak sekolah sulit karena harus menunggu angkutan sampan dari Sepiluk. Akses kita terputus dari Lupung ke Sepiluk karena jalan terputus hanya sampan dan speed saja yang bisa lewat.
“Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melewati. Dari ujung jembatan hingga dititik akhir banjir belum dilakukan penimbunan badan jalan sehingga ketika musim penghujan tiba dapat dipastikan banjir. Tapi jika ditimbun setengah meter saja kemungkinan sudah bisa lewat,” kata Dance, Sabtu (31/8/2024).
Menurut Dance putusnya jalan pararel ini perekonomian daerah tersebut lumpuh total.
“Anak sekolah yang melewati jalur ini sekitar 50 siswa baik SD maupun SMP sehingga darurat disaat musim banjir ini,” Imbuh Dance.
Atas kondisi tersebut dia berharap kepada pemerintah setempat untuk segera meningkatkan badan jalan dititik yang rendah.