PONTIANAK – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat angka inflasi pada Agustus 2024 di Provinsi Kalbar pada Agustus 2024 sebesar 1,47 persen year on year (y-on-y).
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalbar di lima kabupaten/kota, inflasi di Kalbar terus relatif stabil atau terkendali,” ujar Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan di Agustus 2024 tersebut, angka inflasi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 2,11 persen y-oy. Sedangkan untuk terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,16 persen y-o-y.
“Untuk angka inflasi daerah lainnya yakni Kabupaten Kayong Utara sebesar 1,92 persen, Kabupaten Ketapang 1,63 persen dan Kota Pontianak sebesar 1,31 persen,” jelas dia.
Ia menjelaskan dilihat dari sisi komoditas, yang dominan memberikan andil terhadap inflasi y-on-y pada Agustus 2024 di Kalbar yakni beras, cabai rawit, sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, gula pasir, kopi bubuk, angkutan udara, kentang, sigaret kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM).
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y antara lain daging, ayam ras, ikan kembung/ikan gembung, telur ayam ras, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, sawi hijau, tomat, kangkung, jeruk, dan ikan tongkol,” papar dia.
Berdasarkan pantauan, untuk harga pangan di Pontianak pada Senin, 2 September 2024 sendiri relatif stabil. Untuk beras medium rata – rata Rp13.800/kg, beras bulog SPHP Rp13,100/kg dan beras premium Rp17.766/kg.
Kemudian untuk harga cabai rawit hijau Rp28.666/kg, cabai rawit Rp69.266/kg dan cabai keriting Rp37.133/Kg.
Harga bawang merah Rp25.000/kg, bawang putih Rp35.000/kg, gula pasir Rp17.000/kg, minyak goreng kemasan Rp19.000/liter, daging ayam Rp28.000/kg dan daging sapi Rp152.000/kg.