AKSARALOKA.COM, SINTANG – PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Sintang menunjukkan kepedulian sosialnya dengan menyalurkan bantuan kepada Panti Asuhan Insan Jemelak yang telah dikepung banjir selama hampir sebulan.
Banjir ini terjadi akibat masalah drainase yang menyebabkan sejumlah wilayah, lokasi panti asuhan, terendam air.
Panti Asuhan Insan Jemelak dibawah naungan Yayasan Al-Fath Sintang ini terletak di Jalan Sintang – Putussibau, Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang.
Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, Karpet, dan peralatan kebersihan. Pihak PLN berharap bantuan ini dapat meringankan beban anak-anak di panti asuhan yang terkena dampak langsung dari bencana tersebut.
“Kami turut prihatin. Dalam situasi sulit seperti ini, kami merasa penting untuk berkontribusi dan membantu mereka yang membutuhkan. Anak-anak di Panti Asuhan Insan Jemelak tentunya sangat memerlukan dukungan kita bersama,” ujar Manager PLN Indonesia Power UBP Sintang Bayu Putra Surya Perdana saat di lokasi tersebut, Sabtu 14 September 2024.
Banjir yang melanda daerah tersebut telah menjadikan aktivitas sehari-hari Panti Asuhan terganggu. Drainase yang tidak berfungsi dengan baik menjadi salah satu penyebab utama terjadinya genangan air yang mengancam keselamatan dan kesehatan mereka.
Tidak berfungsinya drainase tersebut diduga akibat tersumbatnya gorong-gorong yang terletak di jalan poros Sintang – Putussibau yang belum lama ini ada proyek peningkatan badan jalan, sebelumnya tidak pernah terjadi banjir parah.
Pengurus Panti Asuhan Insan Jemelak, Arif Subagyo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian yang ditunjukkan oleh PLTU Sintang.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Ini sangat berarti bagi kami dan anak-anak di sini dalam menghadapi kondisi sulit ini,” ungkapnya.
Banjir di kawasan Panti Asuhan terjadi sejak Jumat 23 Agustus 2024 lalu dan hampir sebulan hingga saat ini air masih tergenang.
Selama Yayasan Al-Fath Sintang berdiri. Banjir tak pernah separah ini. Sebelum badan jalan ditinggikan, banjir hanya bertahan paling lama 1×24 jam.
Setelah badan jalan tersebut ditinggikan pada Desember tahun lalu, banjir hingga saat ini tak kunjung surut bahkan kata Arif banjir bulan ini terparah dari sebelumnya, hingga ketinggian 10-70 cm.
Adapun kawasan yang terdampak banjir yaitu Panti Asuhan Insan Jemelak dan TK Yaa Bunayya Sintang.
“Banjir sempat surut 3 sampai 4 hari, kemudian tanggal 9 September banjir besar lagi, dampaknya aktivitas terhenti, TK pun untuk proses belajar dan mengajar dipindahkan ke tempat gurunya di daratan yang lebih tinggi ,” katanya.