“Kementerian Pertanian terus menguatkan aktivitas produksi maupun aktivitas pasca produksi dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan ekspor komoditas pertanian Indonesia melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Sabtu (30/7) pagi”
AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – .Ekspor komoditas pertanian Kalbar dari Pelabuhan Dwikora ini dilepas oleh Irjen Kementan Jan S Maringka. Dirinya mengungkap hal ini untuk mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat atau dikenal sebagai Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).
Jan S Maringka menyebutkan Total volume ekspor komoditas pertanian yang tercatat di Balai Karantina Pertanian Kelas Pontianak Semester I Tahun 2022 mencapai 291.858 ton senilai Rp1,85 trilyun atau 36,25% dari target Rp5,08 trilyun.
Adapun Sepuluh komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada semester I tahun 2022 yaitu Karet, RDB Palm Sterin, Kelapa Bulat, Palm Kernel expeller, RDB Palm Olein, Santan Kelapa, Cangkang sawit, Kelapa Parut, Pinang dan Buah Durian.
Jan S Maringka mengungkapkan tak hanya volume komoditas pertanian yang ditingkatkan tiga kali lipat, negara tujuan ekspor pun semakin diperluas dan dipermudah. Sehingga, produk pertanian Indonesia menjelajah semakin luas di dunia. Terlebih Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki berbagai komoditas pertanian yang berkualitas ekspor.
“Melalui program gratieks kita berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan didalam dan kita mendorong surplus yang dimiliki hasil pertanian dapat juga didorong untuk diekspordiekspor” Jelasnya.
Jan S Maringka mengatakan krisis yang dihadapi berbagai negara namun tidak begitu berdampak pada sektor pertanian. Malah dia berujar, meski ditengah pandemi covid 19, ekspor pertanian di Indonesia justru meningkat.
“Ini merupakan upaya pemulihan ekonomi nasional yang bisa dirasakan masyarakat terutama yang berkerja disektor pertanian. Ini harus kita pertahankan kita harapkan kedepan Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia,” harapnya.
Jan S Maringka menambahkan, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah telah terbuka lebar dan memiliki tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export). (NAE)