Aksaraloka.com, PONTIANAK-Anggota DPRD Kota Pontianak periode 2024-2025, Yandi dari partai Hanura menyoroti kinerja dan pelayanan PDAM Kota Pontianak.
Informasi terkait adanya kebocoran pipa PDAM dibeberapa titik juga sampai ke telinga anggota legislatif dapil Pontianak Selatan-Tenggara tersebut. Bahkan selama dirinya di Komisi III dirinya telah memprioritaskan permasalahan ini agar cepat diselesaikan oleh Direksi PDAM.
“Kalau ada yang bocor dan informasinya sudah menyebar, harus ditindaklanjuti. Kitainta jajaran direksi PDAM untuk segera mengecek dan menindaklanjuti supaya kebocoran bisa diselesaikan,” kata Yandi saat ditemui di kantornya, Kamis 24 Oktober 2024.
Yandi berharap persoalan kebocoran untuk tidak terlalu lama dilakukan penanganan oleh pihak PDAM.
“Jangan lama-lama, semakin lama semakin banyak yang bocor,” ucap Yandi.
Yandi mengungkapkan, selama di Komisi III tingkat kebocoran pipa PDAM sudah dilakukan penekanan.
“Selama saya di Komisi III penekanan terhadap kebocoran itu sangat maksimal,” ungkapnya.
Namun begitu, Yandi menyatakan saat ini Direksi PDAM tidak secara utuh, dalam artian setelah wafatnya Pimpinan Direksi PDAM kemarin, belum ada yang definitif untuk mengisi posisi jabatan tersebut.
“Mungkin itu yang menjadi kendala untuk mengambil kebijakan-kebijakan strategis. Dan segera akan kita dorong pelayanan kebutuhan air minum agar dapat disegerakan dan diwujudkan dengan baik,” ujarnya.
Yandi menyampaikan, bahwa saat ini sudah ada dua perda yang disiapkan terkait dengan kebutuhan dan pelayanan PDAM Kota Pontianak.
Yandi menerangkan, terkait dengan penyebab kebocoran, yakni belum adanya menerapkan sistem digitalisasi untuk pengecekan. Di mana saat ini sudah canggih, sehingga kalau terjadi kebocoran dapat terdeteksi.
“Pengecekan digitalisasi ini adalah salah satu solusi untuk penanganan cepat ketika mengetahui adanya pipa PDAM yang bocor,” tuntas Yandi.